Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mengadakan Bimtek pendalaman Aplikasi Srigati sekaligus mewujudkan Desa cinta statistik. Bimtek dilaksanakan di Aula Serbaguna Kantor DPMD Kabupaten Ngawi pada Rabu (20/7/22).
Hadir dalam kegiatan Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Ngawi, Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Dinas Kominfo Kabupaten Ngawi, staf Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi, pengurus Forum Operator Website Desa (Forwebsa) Kabupaten Ngawi perangkat desa dari peserta Desa Cinta Statistik.
Dalam sambutannya, Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Ngawi menyampaikan bila statistik merupakan data penting yang harus diupdate setiap desa. Untuk ketersediaan data, sebenarnya desa di Kabupaten Ngawi sudah memilikinya, namun belum disusun seperti halnya Desa Digital.
"Sebenarnya ini sudah ada akan tetapi belum tersusun secara rapi, Saya kira kalau kita mau tertib, itu akan memudahkan desa sendiri, akan mudahkan dalam pembangunan dan lainnya, jelas itu akan bermanfaat," terang Arif Saifuddin Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Ngawi.
Selanjutnya, Arif menyampaikan bila kepemilikan data itu menjadi sebuah kewajiban. Untuk itu, desa wajib mengoperasikan Aplikasi srigati dalam pelaksanaan pemerintahan desa.
"Seluruh desa harus memiliki informasi dan mandiri dalam data. Aplikasi Srigati nanti bisa membantu kita dalam melakukan pelayanan, penyimpan sekaligus juga Keterbukaan Informasi Publik," lanjut Arif
Sebagai sarana penampung data, pelayanan digital dan penyampai informasi, aplikasi Srigati akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan di desa. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Ngawi.
"Kami dari Dinas Kominfo Kabupaten Ngawi akan terus melakukan komunikasi dengan DPMD Kabupaten Ngawi untuk pengembangan aplikasi Srigati menyesuaikan dengan kebutuhan. Dan tidak menutup kemungkinan kita akan melakukan inovasi yaitu pengintegrasian data dengan organisasi perangkat daerah lainnya," terang Ambar Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Dinas Kominfo.
Sementara, BPS Kabupaten Ngawi melalui perwakilannya menyampaikan program Desa Cantik (cinta statistik) Tahun 2022. Untuk mengawali program tersebut BPS menunjuk 6 desa sebagai percontohan.
Selain itu, BPS sebagai pembina sektoral juga menginginkan bila pelaksanaan statistik akan dilakukan hingga tingkat atau level desa. Untuk hal tersebut BPS Kabupaten Ngawi akan melakukan tahap-tahap sebagai pembelajaran sebelum dilakukan pendataan di lapangan.
"Desa cantik adalah program di mana BPS sebagai pembina statistik sektoral. Jadi kita ingin sampai di level desa. Desa secara mandiri artinya mandiri itu perlu pembelajaran juga bisa paham statistik," terang Is Subandi Priyatno Fungsional Pranata Komputer Ahli Muda.